Puasa
bukan sekedar kegiatan keagamaan yang wajib dilakukan umat Muslim.
Lebih dari itu, puasa memberikan efek luar biasa bagi peningkatan
kesehatan tubuh. Jika disertai dengan diet yang benar (mengonsumsi
karbohidrat kompleks, protein, serat dan air putih saat sahur dan
berbuka), Anda bisa mendapatkan manfaat dari puasa yang lebih maksimal.
Berikut ini enam manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.
1. Puasa membantu menghilangkan racun-racun yang berbahaya dalam tubuh. Oleh karena itu, puasa sering dijadikan sebagai metode untuk detoksifikasi tubuh secara alami. Hal ini karena, kondisi lambung yang kosong saat puasa akan bekerja lebih optimal saat berbuka. Ketika lambung kosong, penyerapan nutrisi akan berjalan lebih efektif sehingga mengurangi risiko penimbunan sisa makanan atau nutrisi yang tidak berhasil terserap sempurna oleh tubuh. Sehingga tubuh pun tidak lagi menyimpan tumpukan sisa makanan yang bisa membusuk.
2. Dengan berpuasa, memberi waktu bagi tubuh dan sistem pencernaan untuk beristirahat. Dengan begitu, organ pencernaan seperti kerongkongan, lambung serta usus bisa bekerja lebih baik dan maksimal ketika Anda mulai mengonsumsi makanan lagi.
3. Puasa juga membantu meredakan nyeri pada persendian, bagi orang yang menderita arthritis atau radang sendi. Sebuah penelitian menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri. Netrofil, atau sel penetral merupakan unsur yang mampu menetralkan racun maupun bakteri penyebab radang sendi.
4. Puasa bisa mengatasi tekanan darah tinggi tanpa pengobatan medis. Selain itu juga menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterol. Saat berpuasa, otomatis kita akan lebih sedikit mengonsumsi makanan terutama yang mengandung lemak, gula dan kolesterol tinggi. Hal ini yang kemudian berdampak pada penurunan kolesterol dan gula darah. Jika disertai dengan diet makanan sehat saat sahur dan buka puasa, manfaatnya akan didapatkan dengan lebih optimal.
5. Pengurangan konsumsi air selama puasa, bisa membantu mengatasi akumulasi cairan yang berlebihan pada tubuh. Proses 'pengeringan' ini akan mengatasi pembengkakan pada perut, kaki dan lutut yang sering dialami saat seseorang mengalami menstruasi.
6. Meskipun tidak terlalu signifikan, puasa juga bermanfaat bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan berlebih. Dengan berpuasa, otomatis kita akan menahan keinginan untuk ngemil dan frekuensi makan juga berkurang. Tapi ingat, proses penurunan berat badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayuran dan buah.
Berikut ini enam manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.
1. Puasa membantu menghilangkan racun-racun yang berbahaya dalam tubuh. Oleh karena itu, puasa sering dijadikan sebagai metode untuk detoksifikasi tubuh secara alami. Hal ini karena, kondisi lambung yang kosong saat puasa akan bekerja lebih optimal saat berbuka. Ketika lambung kosong, penyerapan nutrisi akan berjalan lebih efektif sehingga mengurangi risiko penimbunan sisa makanan atau nutrisi yang tidak berhasil terserap sempurna oleh tubuh. Sehingga tubuh pun tidak lagi menyimpan tumpukan sisa makanan yang bisa membusuk.
2. Dengan berpuasa, memberi waktu bagi tubuh dan sistem pencernaan untuk beristirahat. Dengan begitu, organ pencernaan seperti kerongkongan, lambung serta usus bisa bekerja lebih baik dan maksimal ketika Anda mulai mengonsumsi makanan lagi.
3. Puasa juga membantu meredakan nyeri pada persendian, bagi orang yang menderita arthritis atau radang sendi. Sebuah penelitian menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri. Netrofil, atau sel penetral merupakan unsur yang mampu menetralkan racun maupun bakteri penyebab radang sendi.
4. Puasa bisa mengatasi tekanan darah tinggi tanpa pengobatan medis. Selain itu juga menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterol. Saat berpuasa, otomatis kita akan lebih sedikit mengonsumsi makanan terutama yang mengandung lemak, gula dan kolesterol tinggi. Hal ini yang kemudian berdampak pada penurunan kolesterol dan gula darah. Jika disertai dengan diet makanan sehat saat sahur dan buka puasa, manfaatnya akan didapatkan dengan lebih optimal.
5. Pengurangan konsumsi air selama puasa, bisa membantu mengatasi akumulasi cairan yang berlebihan pada tubuh. Proses 'pengeringan' ini akan mengatasi pembengkakan pada perut, kaki dan lutut yang sering dialami saat seseorang mengalami menstruasi.
6. Meskipun tidak terlalu signifikan, puasa juga bermanfaat bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan berlebih. Dengan berpuasa, otomatis kita akan menahan keinginan untuk ngemil dan frekuensi makan juga berkurang. Tapi ingat, proses penurunan berat badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayuran dan buah.
mari baca sejenak kalo berpendapat puasa itu menyiksa, bikin sakit, sia-sia dll.
selain ibadah, ada makna kenapa diperintahkan menahan makan dan minum serta menahan amarah dll, itu tidaklah sia-sia.
Allah
berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti
ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan
Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan
diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani
dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah
yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan
puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.
Para
pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi)
sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian
dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam
Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan
berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari
dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan
starvasi biasa.
Inilah Manfaat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda
dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu
kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi
keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan
berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya
memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah
sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan
nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh
untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin,
globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka
panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga
beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan,
fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian
juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan
asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam
darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam
penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia &
tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah
serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan
orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat
sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok
tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata
dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar
glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi
butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian
di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University
Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi
berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan
Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler
ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD),
peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan
diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan
amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D)
rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total,
low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low
density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum
dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan
signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat
badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin,
AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi
kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical
Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa
tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein
densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low
density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini
menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan
berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi
makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat
pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid
dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon
kelaparan biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika
berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar
gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium
dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang
berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan
pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon
virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian
menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan
harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang
disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita
tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa
penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang
mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan
tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan
protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering
terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa
ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL
sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh
darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa
Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari
suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan
yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan
kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat
puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang
terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi
format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk
memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat
puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan
sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak,
fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan
membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang
mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan
meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian
konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin
dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai
1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini
akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam
puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini
berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan
menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel
darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian
menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali
lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T
mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa
terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1
dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan
penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian
endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat
rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan
ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan
insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut
merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat
lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam
penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron,
prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata
hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam
pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari
testicular dan pengaruh kedua testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita.